Profil
SEJARAH BERDIRINYA MIN 3 KOTA BANDA ACEH
MIN 3 Kota Banda Aceh berawal dari nama “PERISAI“ yang merupakan singkatan dari Perguruan Islam Sukadamai sebagai salah satu Sekolah Rendah Islam (SRI), pada Tahun 1978 berganti nama Menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sukadamai. Kemudian, pada Tahun 2017 berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) 3 Kota Banda Aceh. Berdasarkan wawancara dengan Bpk. Mohd Nur Harun (Cut NU), pada mulanya lahan MIN 3 Kota Banda Aceh merupakan tanah waqaf dari masyarakat Kek Mu’id pada Tahun 1948. Lebih lanjut, setelah musyawarah dengan Kepala Kampung yaitu Keuchik Satimin, Wakmin Bugei dan Saiman Locok sebagai saksi. Ustadz Idris yang berasal dari Tanjung Pura merupakan satu-satunya tenaga pendidik di PERISAI yang pada masa itu hanya menyediakan 2 ruang belajar dari swadaya masyarakat Kampung Sukadamai.
Selang setahun kemudian bertambah 2 orang tenaga pendidik (Syarbini Hamzah dan Johan Zamzami) hingga pada Tahun 1950 dibuatlah papan nama sekolah PERISAI dan papan reklame di Simpang Surabaya, sehingga banyak siswa di luar kampung yang mendaftar ke PERISAI. Meskipun ruang belajar berlantai tanah, berdiding pelepah kelapa dan bertiang pohon pinang dan beratap daun rumbia, semangat para siwa belajar cukup tinggi.
Pada Tahun 1952 PERISAI mendapatkan bantuan tambahan 1 ruang kelas dari Pemerintah Daerah Aceh Besar dan diberikan honor kepada tenaga pendidik mulai dari Pemda Aceh Besar dan kemudian diangkatlah seorang Kepala PERISAI yaitu Ustdaz Daud yang berasal dari takengon. Pada Tahun 1959 PERISAI diajukan dan diproses menjadi MIN Sukadamai. Pada masa, itu Bapak Safwan Idris bertindak sebagai kepala MIN 3 Kota Banda Aceh.
Sejak didirikan PERISAI sebagai Sekolah Rakyat Islam dan beralih ke MIN Sukadamai yang saat ini menjadi MIN 3 Kota Banda Aceh, masyarakat aktif mendukung semua kegiatan yang dilakukan di Madrasah. Bahkan kenang Cut Nu, Kegiatan Hari Besar Agama dan Hari Besar Nasional berlangsung dengan cukup meriah di MIN 3 Kota Banda Aceh.
Sejalan dengan perkembangan MIN 3 Kota Banda Aceh, telah banyak melahirkan berbagai lulusan yang sudah dapat mengabdi bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Hingga saat ini, bangunan kantor dan kelas sudah mengalami peningkatan sarana dan prasarana seperti gedung yang bertingkat, kelas digital, dan perpustakaan, sehingga pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara aman dan nyaman.